Kamis, 09 April 2009

kita bersama membangun bangsa " kawal " TPS

HARI ini, pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif digelar di Tanah Air. Sebanyak 519.920 tempat pemungutan suara (TPS) akan menjadi tempat yang sangat penting.

Penting karena di sana rakyat akan menentukan wakil-wakil mereka di lembaga legislatif dengan cara mencontreng. Penting pula karena dari bilik suara itu akan ditentukan komposisi partai-partai yang kelak akan mengisi lembaga legislatif, sekaligus berhak atau tidak mencalonkan presiden dan wakil presiden dalam pilpres Juli mendatang.

Secara prosedural, sesungguhnya, tidak ada yang istimewa atau luar biasa pada pemilu legislatif kali ini. Sama seperti pemilu-pemilu sebelumnya yang pernah digelar negeri ini, ia adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembangunan bangsa. Ia pun menjadi sebuah keniscayaan bagi sebuah negara yang mempraktikkan demokrasi.

Persoalannya adalah banyak fakta empiris yang menunjukkan penyelenggaraan pemilu kali ini akan lebih buruk--bahkan sangat buruk--terutama jika dibandingkan dengan Pemilu 2004. Hal itu disebabkan kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dinilai banyak kalangan sangat tidak memuaskan bahkan mengkhawatirkan.

Hingga detik-detik terakhir menjelang pemungutan suara, ada saja ketidakberesan yang dapat ditemukan dalam persiapan pemilu. Persoalan yang menyangkut logistik pemilu seperti kekurangan dan kerusakan surat suara dengan mudah ditemukan di sana-sini.

Persoalan juga mengemuka terkait dengan daftar pemilih tetap. Di sana terdapat banyak sekali data fiktif. Sebaliknya, banyak warga yang berhak memilih, memiliki kartu keluarga dan kartu tanda penduduk, serta telah pula bermukim lama, tidak masuk DPT.

Karena itu, kekhawatiran bahwa pemilu akan dibayangi kecurangan, ketidakjujuran, dan ketidakadilan memiliki dasar kuat. Bila benar itu yang terjadi, bangsa ini tengah menjerumuskan dirinya.

Melalui forum ini, kita menggarisbawahi bahwa sikap taken for granted atas proses pemilu bukan sikap yang tepat dan bijak. Kecurangan, ketidakjujuran, dan ketidakadilan dalam proses pemungutan suara hingga penghitungan akhir suara tidak boleh terjadi dan bila terjadi, tidak boleh dibiarkan.

Seluruh komponen bangsa yang memiliki hak memilih dan memenuhi syarat memilih harus ikut mengawasi jalannya pemungutan suara di TPS masing-masing lebih cermat, lebih awas, dan lebih waspada.

Pengawasan yang dilakukan warga pada hari ini sangat penting. Itu disebabkan pemantau independen, yang berasal dari luar negeri, tidak tertarik lagi untuk mengawasi pemilu di negeri ini. Indonesia dinilai telah berhasil menyelenggarakan pemilu yang demokratis pada 2004 sehingga mereka tidak memandang penting mengawasi Pemilu 2009.

Celakanya, justru pemilu yang berlangsung hari ini dikhawatirkan akan berlangsung dengan banyak kecurangan. Karena itu, harus diawasi dengan superkeras oleh warga.

Salah satu yang harus diawasi ialah menyangkut tinta. Apakah tinta pada jari mudah hilang? Apakah ada pemilih yang jarinya sudah bertinta, tetapi ikut memilih? Apakah ada pemilih yang sudah mencontreng, tetapi tidak diberi tinta?
Nah, awasilah setiap TPS dengan saksama sehingga semua kecurangan tertangkap basah.

menghitung

luas persegi panjang
LUAS PESEGI PANJANG
PANJANG
LEBAR