Sabtu, 25 April 2009

buat td

Cinta kokoh bisa dibangun, asalkan menanamkan 3 unsur penting dalam membina dan menjaganya. Hal pertama adalah adanya keakraban yang didasari perasaan untuk membangun kedekatan dan keterikatan. Kedua adalah adanya hasrat dalam mengekspresikan keinginan dan kebutuhan di segala sisi, termasuk sisi seksual. Ketiga adalah adanya kesepakatan seperti bertemu secara reguler, sederet aturan yang semuanya bertujuan untuk mempertahankan hubungan yang mereka miliki.Dari ketiga unsur (keintiman, hasrat dan komitmen) tersebut harus hadir secara bersamaan. Apabila yang berkembang selalu sisi keintiman, maka hubungan akan penuh persahabatan. Terlihat akrab, saling bersisian tapi tidak pernah melebur bersama.Tetapi seiring dengan waktu, hal ini akan muncul ancaman yang bisa mengganggu keintiman. Ini terjadi karena masing-masing pihak merasa sudah saling memahami apa yang diinginkan pasangannya. Tentu saja hal ini akan membuat komunikasi yang harusnya selalu tetap hadir menjadi semakin berkurang. Akhirnya yang ada hanya komunikasi ‘kebatinan‘. Padahal, setiap individu mengalami perkembangan dan bisa saja ada perubahan-perubahan yang seharusnya dikomunikasikan.Kalau yang dipelihara sisi hasratnya saja, bentuknya bisa lain lagi. Jenis hubungan semacam ini awalnya dipenuhi oleh hal yang serba menggebu-gebu. Ada keterpikatan yang mengasyikan secara psikologis dan fisik. Tetapi, begitu ada perubahan psikologis dan fisik, hasrat ini serentak bisa hilang. Gejolak cinta tanpa keintiman dan komitmen, apalah artinya? Stok cinta akan cepat habis terkuras.Mengembangkan kekuatan cinta. Merenovasi suatu hasrat pun perlu dilakukan setiap saat. Jangan sekali-kali beranggapan bahwa ‘romantic love’ sudah bukan masanya lagi ketika usia perkawinan makin bertambah. Berapa pun usia perkawinannya, tumbuhkan selalu pendar-pendar yang bisa membangkitkan kembali hasrat masing-masing pihak. Baik hasrat untuk bercinta maupun hasrat terhadap segala kebutuhan dan keinginan di berbagai segi.Untuk menguji komitmen ada baiknya untuk merenungi kembali perjalanan waktu. Saat yang paling tepat adalah ketika pergantian tahun, seperti ulang tahun perkawinan dan saat-saat monumental lain yang mungkin dirasakan oleh setiap pasangan. Uji dengan pertanyaan, sudah berapa lama pernikahan itu berjalan, pernahkah satu sama lain melanggar komitmen yang disepakati di awal pernikahan. Kalau ada komitmen baru, jangan lupa menyertakannya untuk diulas, dievaluasi sekaligus.Ibaratkan cinta dengan ketiga unsurnya, yaitu keintiman, hasrat dan komitmen yang dijadikan sebagai sebuah segi tiga sama sisi yang memiliki keseimbangan. Indikasi makin besarnya kekuatan cinta suatu pasangan seharusnya justru digambarkan dari makin besarnya bentuk segi tiga sama sisi itu. Jadi, kalau usia perkawinan makin bertambah, selayaknya segi tiganya juga makin membesar. Dihantam ombak badai pun bangunan cinta itu akan tetap kokoh berdiri. Apalagi jika hanya godaan kecil berupa kerlingan mata atau kekaguman sesaat, itu tidak akan ada artinya. So, apakah hubungan anda dan pasangan sudah

Tidak ada komentar:

menghitung

luas persegi panjang
LUAS PESEGI PANJANG
PANJANG
LEBAR